Sejarah Mesin Fax


Mesin faks primitif yang pertama ada di dunia dibuat dan dipatenkan pertama kali oleh Alexander Bain, seorang fisikawan Skotlandia, pada tahun 1843. Awalnya Alexander Bain tengah mengembangkan alat komunikasi telegraf. Dalam penelitiannya, proses pengiriman telegraf menggunakan jarum piringan hitam yang menempel pada pendulum, yang melalui bentuk metal untuk mengenali titik-titik gelap atau terang pada dokumen plat metal yang sedang dikirim. Pendulum pada mesin penerima membuat suatu noda pada kertas kimiawi ketika titik gelap dikirim dalam saluran telegraf. Penemuan inilah yang menjadi bentuk awal dari mesin faks. Mesin faks awal Bain ini berdasarkan prinsip kerja jam elektrik yang sebelumnya ia temukan.
Ide tentang mesin faks ini kemudian diperbaiki oleh Frederick Bakewell. Bakewell kemudian membuat beberapa perbaikan pada desain awal Bain dan mendemonstrasikan karya tersebut pada suatu pameran besar di London tahun 1851. Ternyata sistem awal yang dibuat oleh Bakewell dan Bain masih sangat lemah dan hanya mampu menghasilkan gambar dengan kualitas buruk. Hal ini terjadi karena masih buruknya sinkronisasi pada mekanisme sistem pengiriman dan penerimaan. Tahun 1861, seorang fisikawan Italia yang bernama Giovanni Casseli, berhasil menciptakan pantelegraf. Ia kemudian membuka layanan komersial telefaks yang pertama di antara Lyon dan Paris, pada tahun 1865, 11 tahun sebelum adanya penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell. Tetapi bisnis ini berjalan sangat lambat, hingga akhirnya ditutup setelah berjalan selama lima tahun.
Seorang penemu Inggris, Shelford Bildwell, menyusun suatu scanning phototelegraph, yaitu suatu telefaks mesin pertama yang mampu melakukan scanning dalam bentuk dua dimensi asli dan tidak lagi membutuhkan penyusunan dan penggambaran awal. Penemuan ini terus dikembangkan oleh banyak para ahli hingga pada tahun 1929 telah ditemukan hellschreiber oleh Rudolf Hell, yang menjadi pionir dalam mekanisme pengiriman dan scanning dokumen pada mesin faks.
Meskipun peralatan untuk mengirimkan dokumen cetak secara elektronik telah ada sejak awal abad ke-19, namun mesin faks mulai banyak digunakan dan dianggap menguntungkan pada pertengahan tahun 1970-an. Mesin faks digital pertama pada masa itu menjadi sangat popular di Jepang karena adanya kebutuhan yang sangat penting terhadap mesin faks. Sebelumnya, banyak orang yang menggunakan teleprinter yang tidak dapat mengirim pesan dalam bahasa Jepang karena bahasa tulis Jepang memiliki terlalu banyak huruf dan tanda yang tidak akan muat keseluruhannya jika diletakkan pada keyboard Karena itu, akhirnya masyarakat Jepang banyak yang menggunakan mesin faks karena lebih mudah menulis tangan kemudian mengirimkannya melalui mesin faks daripada harus mengetiknya terlebih dahulu. Namun seiring berjalannya waktu, mesin faks menjadi begitu mudah dijangkau sehingga akhirnya terkenal ke seluruh dunia.
Meskipun banyak pihak terus berusaha meningkatkan kemampuan mesin faks, teknologi tersebut harus menghadapi persaingan dengan sistem yang berbasis internet. Sistem ini telah berkembang demikian pesat dan banyak orang mulai menggunakannya. Tetapi, mesin faks tetap memiliki manfaat, terutama dalam hal pengiriman materi tertentu yang belum mampu dilakukan oleh internet. Bahkan di banyak negara yang penandatanganan kontrak secara elektronik dianggap tidak sah, maka eksistensi mesin faks terus terjaga.