218 Orang Tewas Karena Cuaca Dingin di Eropa
Do you like this story?
Den Haag, (Analisa). Suhu udara di Eropa semakin menurun hingga ke titik rendah terbaru dimana cuaca dingin selama sepekan kini telah merenggut korban jiwa lebih 200 orang, sementara badan ramalan cuaca memperingatkan bahwa badai salju akan semakin meningkat pada akhir pekan.
Di Republik Ceko, suhu turun hingga titik terendah pada minus 38,1 derajat Celcius (minus 36,5 Fahrenheit) pada tengah malam dan bahkan Roma telah diguyur salju.
Dalam tujuh hari terakhir, total korban tewas keseluruhan akibat cuaca beku menjadi 218 orang, menurut perhitungan AFP.
Kementerian Darurat Ukraina menyatakan bahwa cuaca beku kini telah menelan 101 korban jiwa, sehingga menambah korban jiwa 63 orang. Sebanyak 64 orang ditemukan tewas di jalanan, tambah institusi tersebut.
Hampir 1.600 orang telah meminta perawatan medis atas sengatan udara dingin dan hipotermia.
Ketika mereka berusaha mencegah angka korban tidak naik lagi, pemerintah mengumumkan bahwa 2.940 tempat perlindungan telah dibangun di seluruh negara itu sehingga orang-orang dapat menghangatkan diri dan mendapat makanan. Sebanyak 100 lagi yang dibuka dalam beberapa jam mendatang.
Meskipun tidak tampak tanda-tanda akan segera mereda, dimana badan ramalan cuaca menyatakan suhu akan berkisar antara minus 25 hingga 30 derajat Celcius (minus 13 hingga 22 derajat Fahrenheit) pada malam hari dan minus 16 hingga 21 pada siang hari.
Suhu ekstrem menewaskan delapan orang lebih selama 24 jam terakhir ini di Polandia, menambah jumlah korban yang tewas menjadi 37 orang, sejak cuaca beku mulai melanda sepekan lalu, kata polisi.
Suhu udara juga turun ke angka terendah pada minus 35 derajat Celcius di sebagian Polandia -- meskipun suhu tiga derajat lebih hangat dari suhu di Barat Daya wilayah Sumava, Republik Ceko.
Suhu juga sangat dingin di Bulgaria bahkan sebagian sungai Danube telah membeku sepenuhnya.
Sekitar 60 persen permukaan laut dekat pelabuhan Ruse membeku sehingga menghalangi navigasi pelayaran, kata badan eksplorasi Danube.
Di tempat lain Bulgaria, enam orang ditemukan tewas akibat cuaca beku, menambah jumlah korban keseluruhan menjadi 16 dalam sepekan lalu, demikian menurut perhitungan media setempat. (AFP/echo)
Dalam tujuh hari terakhir, total korban tewas keseluruhan akibat cuaca beku menjadi 218 orang, menurut perhitungan AFP.
Kementerian Darurat Ukraina menyatakan bahwa cuaca beku kini telah menelan 101 korban jiwa, sehingga menambah korban jiwa 63 orang. Sebanyak 64 orang ditemukan tewas di jalanan, tambah institusi tersebut.
Hampir 1.600 orang telah meminta perawatan medis atas sengatan udara dingin dan hipotermia.
Ketika mereka berusaha mencegah angka korban tidak naik lagi, pemerintah mengumumkan bahwa 2.940 tempat perlindungan telah dibangun di seluruh negara itu sehingga orang-orang dapat menghangatkan diri dan mendapat makanan. Sebanyak 100 lagi yang dibuka dalam beberapa jam mendatang.
Meskipun tidak tampak tanda-tanda akan segera mereda, dimana badan ramalan cuaca menyatakan suhu akan berkisar antara minus 25 hingga 30 derajat Celcius (minus 13 hingga 22 derajat Fahrenheit) pada malam hari dan minus 16 hingga 21 pada siang hari.
Suhu ekstrem menewaskan delapan orang lebih selama 24 jam terakhir ini di Polandia, menambah jumlah korban yang tewas menjadi 37 orang, sejak cuaca beku mulai melanda sepekan lalu, kata polisi.
Suhu udara juga turun ke angka terendah pada minus 35 derajat Celcius di sebagian Polandia -- meskipun suhu tiga derajat lebih hangat dari suhu di Barat Daya wilayah Sumava, Republik Ceko.
Suhu juga sangat dingin di Bulgaria bahkan sebagian sungai Danube telah membeku sepenuhnya.
Sekitar 60 persen permukaan laut dekat pelabuhan Ruse membeku sehingga menghalangi navigasi pelayaran, kata badan eksplorasi Danube.
Di tempat lain Bulgaria, enam orang ditemukan tewas akibat cuaca beku, menambah jumlah korban keseluruhan menjadi 16 dalam sepekan lalu, demikian menurut perhitungan media setempat. (AFP/echo)
This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
