Do you like this story?
Dibawah ini beberapa foto lapangan dari hasil survey lapangan dengan Pak Gatot (PVMBG), Geologi UGM , berserta Direktur SAMAPTA (POLDA DIY), serta kawan-kawan dari Sekber Pecinta Alam Jogja termasuk Mermounc. Diantar oleh kawan-kawan IOF Jogja.
“Wah Pakdhe penjelasannya yang mudah ya, mau menyimak ilmu baru tentang gunungapi nih”
“Lah kalau ndak jelas ya kan tinggal koment trus tanya, gitu”
Diambil tanggal
20-21 November 2010
Setelah diguyur hujan gerimis
Pohon tumbang di Pager Jurang. Perhatikan arah tumbangnya sejajar dengan arah aliran priroklastik.
Adanya batuan lama (lebih gelap) yang ikut terbawa oleh material piroklastik baru yang warnanya lebih cerah.
Batu gendong. Batuan berukuran 80-100 cm yang menumpang batuan lain.
Pohon yang "survive" tetap berdiri tegak walaupun daunnya kering semua.
Lingga, batuan penyangga tiang rumah yang terbawa dari tempat lain.
Rumah yang belum selesai dibangun yang terkena awanpanas. Lihat genting yang belum sempat terpasang. Kualitas bangunan (rumah) disini cukup bagus menunjukkan bahwa tingkat ekonomi yang cukup mapan.
Pasir awanpanas setinggi 50-80 cm hampir setinggi jendela
Pohon pisang yang mulai tumbuh tunas, diambil 3 minggu setelah tersapu awanpanas
Pohon yang mulai tumbuh tunas, diambil 3 minggu setelah tersapu awanpanas
Endapan awanpanas lama disekitar luncuran awanpanas baru. Adanya retas-retas arang mengambang menunjukkan penciri endapan awanpanas.
Daun yang mengering akibat sapuan awanpanas dI cangkringan bawah.
Alam memiliki cara tersendiri untuk kembali hijau.
POSKO IOF Pengda Jogja. Persiapan evakuasi dan distribusi.